Tuhan menciptakan dua karakter, dua sisi, dan dua sudut. mereka berbeda dan berniat menyatukan, mereka bersatu dalam waktu yang tidak sebentar. mereka bersama, seperti hujan yang menemani gelapnya awan. berdampingan lalu bersama. mereka seperti dua magnet yang tidak terpisahkan. tapi waktu yang paling kejam karna semuanya, seperti pelangi yang lelah memancarkan cahayanya ke bumi. kenapa warna itu pudar? dan kenapa warna itu tidak utuh lagi? tapi otakku terus menanyakannya. semuanya yang indah, yang pernah mereka jalani, mereka jadikan unsur senyuman, tertawa, indah, bersama setiap hari, mengelilingi hari, bersama... seperti lebih dari selamanya. bagaimana bisa melupakan semuanya dan aku benci mengandalkan waktu untuk menjawab dan menuntaskan semuanya. ini bukan indah diawal seperti yang orang bahas, tapi ini indah diawal dan semua waktunya yang indah sampai akhir-akhir ini. merasakan ketulusan dan mengenal apa itu arti setia dan menyayangi. saling memahami dan dewasa. tapi sekarang yang diinginkannya adalah seperti koin yang masih menganggap erat, dekat, tapi mereka jauh dan mengandalkan masing-masing dan apa semudah itu? berjuta sugesti juga ga mungkin bisa melupakan dan apa mungkin masih bisa tersenyum seperti senyuman mereka kemarin? kenapa perasaan itu diciptakan? penyesalan tidak ada disini, dan penyesalan dibuang jauh-jauh karna sedikitpun ga ada penyesalan sama sekali kalau bumi menikmati hujan dan bualan pelangi.
apakah pelangi lupa apa yang ada dipikirannya dan yang pernah diucapkannya dan yang pernah ia lalui bersama? karna dia yang terbaik. entah kalimat apalagi yang bisa menggambarkan apa yang bisa dijadikan pedoman untuk tau. dan untuk menjalani hari esok. dan aku tidak pernah berpikir untuk membuka mata lagi diesok hari, jika itu tanpa.... pancaran warnamu....
apakah pelangi lupa apa yang ada dipikirannya dan yang pernah diucapkannya dan yang pernah ia lalui bersama? karna dia yang terbaik. entah kalimat apalagi yang bisa menggambarkan apa yang bisa dijadikan pedoman untuk tau. dan untuk menjalani hari esok. dan aku tidak pernah berpikir untuk membuka mata lagi diesok hari, jika itu tanpa.... pancaran warnamu....
Post a Comment