Dini Septria Rangkuti
seberapa kita butuh seseorang, kehadirannya, perhatiannya bahkan senyumannya yang kita idamkan untuk hadir disaat kita ingin sosok itu hadir. disaat dia menghilang dan kita rela mencari bahkan rela menyusul jauh dimana keberadaannya. atau kita yang perlu berkali-kali memintanya kembali dan membuat dia tau kalau kita membutuhkannya.
entah ini sudah selama atau sudah sepanjang masanya apa. tapi masalah butuh dan dibutuhkan sampai sekarang memang susah dihentikan apalagi dibiarkan mengalir.
tapi kenapa tiap raga ini membutuhkannya tapi dia tidak pernah ada lagi bahkan sudah benar-benar tidak memikirkan timbal balik dari diri yang selalu ada buatnya, selalu ada disaat dia butuh kita.
kenapa kita butuh orang dan selalu butuh orang yang tidak ada dan selalu tidak ada disaat kita butuh tapi disaat dia butuh, kitalah yang menomorsatukan kebutuhan dia, dan selalu ada? apa itu salah? apa pertanyaan tadi itu sebuah ketidak ikhlasan dari sebuah pengorbanan dan perhatian selama ini?
entah jawabannya apa. terkadang keihklasan bukan dijadikan tolak ukur, dia hanya harus memikirkan walau itu perasaan sekalipun. entah.. butuh... pergilah saja dan diri ini sadar bahkan tau, aku butuh dia sekarang, hanya butuh menyulam cerita bersama, menceritakan kembali pada pikiran sendiri dimalam hari, bukan butuh untuk mengisi ulang lagi. terimakasih, kenangan.
0 Responses

Post a Comment

this is real