Dini Septria Rangkuti
dan untuk kesekian kalinya aku benci kesepian. entah kenapa disana selalu da lamunan yang seperti hantu selalu menebar khayalan yang seharusnya tidak harus dikhayalkan. otak bekerjasama dengan sugesti pedih yang membuat lamunanku begitu jauh dari yang aku harapkan, bahkan setellah aku harapkan malah mereka bukan ekspektasi awalku. bahagia yang tidak untuk ditunggu atau dinanti, tetapi bahagia itu dijemput dan diciptakan. aku menciptakannya dengan caraku sendiri walau kadang salah, salah menganggap sebuah yang bukan seharusnya disebut kebahagiaan. Tuhan aku tau Dia adil, aku merasakannya bahkan saat dimana aku butuh dibangkitkan lagi dari kesedihanku yang berlarut beberapa saat yang lalu selalu dirubah dengan bahagia.
sepi...
sepi bukan untuk yang selalu diramaikan dlm hati, tapi sepi yang benar-benar sepi yaitu keadaan. aku kadang bosan dengan semuanya yang berbau sepi ini. kadang aku berpikir jika aku harus menjemput kebahagiaan, kenapa aku tak menjemput dia yang mungkin membahagiakan dia juga sendiri. tapi... sudahlah. aku sudah bahagia tanpa menjemputnya. dia datang sendiri dan pergi sendiri, keadaan yang membahagiakanku. kebahagiaanku membuang sepi...
0 Responses

Post a Comment

this is real