merelakan juga ikhlas adalah simbol antara jarak dan kepergiannya. entah waktu yang begitu cepat berjalan seiringnya hati ini ingin cepat melangkah ke ujung dimana tidak menoleh lagi ke arah yang masih terpandang dibalik tubuh. dan saat itu juga dia kembali tanpa membawa kepingan yang pernah iya patahkan dan aku mengiyakan setelah semuanya kacau balau dan aku masih tetap terima.
terima untuk terbayang lagi dan padahal aku tau kembalinya takkan terpikirkan lagi olehnya. seharusnya logika lebih matang dari awal aku datang menjemputnya, dia yang mau terjemput tapi bersyarat dan aku mau.
entah semoga otak ini juga sudah cukup ingat dan hanya tinggal mengingat bukan mengharap, ikhlas sudah jelas. suatu saat nanti, suatu hari nanti, kan kubiarkan kau pergi untuk kesekian kalinya. pergi dan pergi dengan apa yang telah kita bicarakan. aku bersedia, untuk dijemput, dihampiri bahkan dibuang layaknya tak berguna oleh waktu yang terlewati
terima untuk terbayang lagi dan padahal aku tau kembalinya takkan terpikirkan lagi olehnya. seharusnya logika lebih matang dari awal aku datang menjemputnya, dia yang mau terjemput tapi bersyarat dan aku mau.
entah semoga otak ini juga sudah cukup ingat dan hanya tinggal mengingat bukan mengharap, ikhlas sudah jelas. suatu saat nanti, suatu hari nanti, kan kubiarkan kau pergi untuk kesekian kalinya. pergi dan pergi dengan apa yang telah kita bicarakan. aku bersedia, untuk dijemput, dihampiri bahkan dibuang layaknya tak berguna oleh waktu yang terlewati
Post a Comment